Part 5 --- Selesai
HIDUP TERUS BERJALAN
Cerita sebelumnya :
Aku masih berusaha mencoba menerima keadaan ini walaupun sulit. Melihat ibu begitu tegar, memberikan semangat baru lagi bagiku. Aku harus kuat, aku harus menjaga mereka karena sekarang aku lah pemimpin keluarga ini. Kami bertiga pasti bisa melewati semua ini.
Sudah 6 bulan sejak peristiwa itu. Paman Robert menawarkan pekerjaan kepadaku sebagai penjaga toko di tempatnya. Sebenarnya ibu kurang setuju dengan semua ini, karena takut aku terganggu sekolahnya. "Sebaiknya kamu fokus saja dengan sekolahmu, untuk urusan kerja & memenuhi semua kebutuhan biar ibu saja" kata ibu saat ku bilang ingin bekerja di tempat paman Robert. Aku tahu ibu tidak ingin aku terlalu capek bekerja & sekolah terbengkalai. "Biarkan aku mencobanya bu, aku pasti bisa. Kalau toko sepi kan bisa sambil belajar" jawabku berusaha menyakinkan ibu. Ibu akhirnya setuju juga aku bekerja di toko paman Robert dengan syarat sekolah tetap yang utama. Sepulang sekolah aku harus bekerja di tempat paman Robert sampai jam 5 sore. Kerja beberapa jam untuk menambah uang saku biar bisa membantu ibu. Seperti biasa Luc selalu ikut bibi Annie. Aku akan menjemputnya setelah pulang kerja. Di tempat paman Robert, aku masih bisa belajar jika pengunjung sedang sepi. Paman Robert juga begitu baik padaku & keluargaku begitu juga bibi Annie.
Aku merasa bersyukur karena dikelilingi oleh orang-orang yang begitu mencintai kami. Ibu kembali ceria lagi, kalau minggu tiba ibu seharian mengurus tanaman2 kesayangannya. Kami juga pergi ke gereja mengikuti misa bersama-sama. Terkadang sesekali keluar berbelanja dengan bibi Annie atau mengajak Luc & aku menghabiskan minggu sore dengan makan es krim di cafe favorit kami. Karena kasih dari orang2 terdekat akhirnya membuat hidupku kembali bersemangat. Aku tidak mau terus bersedih. Aku mulai membuka diri untuk bergaul kembali dengan teman2. Kami bersepeda bersama menyusuri danau & mencoba game2 terbaru. Aku bukanlah anak paling malang di dunia ini. Walaupun kejadiaan itu sangat membuatku terpukul tetapi aku tetap bersyukur. Aku tahu semua adalah rencana Tuhan untuk kami. Sekarang ibu tidak harus bekerja sampai larut malam, ibu mendapatkan pekerjaan di sebuah kantor dengan pendapatan yang lebih baik. Setiap malam kami bertiga bisa berkumpul & makan malam bersama lagi. Walaupun terasa ada yang kurang, karena tidak adanya kehadiran ayah. Tetapi semua itu perlahan bisa kuterima. Aku tidak tahu sampai sekarang mengapa ayah memilih cara begitu menyakitkan. Mungkinkah karena kegagalannya dalam menjalani hidup ini? Entahlah, tetapi aku tetap mencintainya dalam hatiku. Selalu ku berdoa agar ayah bahagia disana. Semua ini sudah terjadi, dan kami tidak boleh terus-menerus bersedih. Aku, ibu, dan si kecil Luc ingin terus melangkah ke depan meraih impian kami. Ayah pasti akan bahagia juga disana jika melihat kami bahagia.
Aku juga tidak membenci Desember lagi, rasanya ingin cepat Desember datang menghampiri hariku. Menyambut natal lagi bersama ibu & Luc serta kenangan ayah. Perhatian & kasih sayang ibu membuatku kuat untuk menghadapi semua ini. "Aku tidak akan membencimu lagi ayah, kamu akan selalu dihatiku" dalam hatiku berkata. Aku akan menjaga ibu & Luc sekarang & selama-lamanya. Semua yang terjadi akan membuatku kuat menghadapi hidup ini. Tuhan pasti mempunyai rencana indah dibalik semua ini.
Note :
Setiap orang pasti pernah merasakan kehilangan, baik itu kehilangan barang/orang2 yang dicintai. Terkadang kita larut dalam kesedihan & duka-cita yang dalam. Seakan kita merasa penderitaan yang tak habis2nya dalam hidup kita.
Tapi, jangan biarkan diri kita terkurung dalam kesedihan yang berlebihan karena kehilangan yang terjadi dalam hidup kita. Belajarlah untuk bisa menerima kehilangan itu meskipun pahit yang kita rasakan.
Cobalah untuk mensyukuri apa yang terjadi karena dengan semua ini hidup kita akan menjadi indah untuk dijalani. Percayalah bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri dalam kesedihan.
Biarkan Tuhan berkarya merenda kehidupan kita lewat orang lain agar apa yang kita jalani menjadi lebih baik.
Wah, endingnya bahagia dan semangat kembali Luc n keluarganya...ikut seneng juga.
ReplyDeletekesedihan memang tidak untuk diratapi terus-menerus, karena hidup terus berjalan. Kita harus bisa bertahan :)
memafkan merupakan sebuah kemenangan hakiki..bersyukur merupakan tnda terimakasih...makasih atas cerbungnya..
ReplyDeleteBener banget :D
ReplyDeleteBersyukurlah, walau banyak ujian dari Tuhan :)
happy ending.,:-)
ReplyDeletetetep semangat jg mbak.,
syukuri apa yang ada, itulah yang akan membuat hidup kita terasa lebih baik..
ReplyDeleteJangan bersedih yaa...?
ReplyDeletewah, mantap deh kisahnya.
ReplyDeleteYa meskipun kata maaf mudah tetapi saynag sulit dilakukan utk orang2 dewasa.
ReplyDeleteApakah ini kisah nyata..
nice post.. thanks..
ReplyDeleteMisi, berkunjung dulu ah :D
ReplyDelete